Souvenir daur ulang dari Magelang / Borobudur

Sampah anorganik yang disulap jadi tas, dompet, telapak meja, souvenir, sandal, map, dan aneka
kerajinan lain, berdampak positif. Salah satunya Fatmawati. Perajin limbah sampah ini kebanjiran
pesanan mulai lokal sampai luar negeri.
“Ini peluang usaha masyarakat, berguna untuk perbaikan pendapatan,” kata Fatmawati
Fatmawati yang juga Fasilitator Kecamatan Magelang Selatan serta Bendahara Bank Sampah Kota
Magelang Lembah Tidar Lestari ini, hasil kerajinannya pernah dapat pesanan dari Jepang.
Baginya, pelatihan daur ulang sampah penting diadakan. Demi menumbuhkan kreatifitas khususnya ibu-ibu rumah tangga. Utamanya memanfaatkan sampah plastik aluminium foil. “Ibu2 yang mengusulkan
pelatihan mendaur ulang sampah” tuturnya disela Pemberdayaan, Pelatihan dan Bantuan Komposting diPusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tidar Utara, kemarin.
Fatma mengakui saat ini masyarakat percaya diri menggunakan tas atau dompet dari sampah bekas.
Selain rasa bangga karena mereka terlibat dalam pembuatan, masyarakat mulai sadar berperan menjaga lingkungan dengan mengolah sampah secara baik dan benar.
“Dulu aneh, sampah dipakai. Kini mereka puas dengan buatannya. Bisa juga dibikin macam2 kerajinan.Paling baru souvenir bunga”. Nilai ekonomis terlihat dari harga jualnya. Bermodal bungkus plastik,furing, ritsliting, dan aksesoris lain berkisar Rp 50 ribu, tas plastik berukuran sedang Rp 125 ribu.“Karena pengerjaannya lama. Untuk melipatnya sehari belum tentu jadi kalau dilakukan sendiri”. itu, Kasi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Teknologi Lingkungan KLH Kota Magelang,Nurlamiah menyebutkan, kegiatan pembuatan daur ulang sampah itu diikuti 108 peserta yang dibagi 3 kelompok kecamatan. Masing-masing kelompok dilatih dua hari.“Kegiatan ini bentuk fasilitasi Pemkot Magelang kepada masyarakat terkait pengelolaan persampahan,”ujar Nurlamiah.
 (http://www.magelangkota.go.id/read/page/siaran-pers/2015/12/03/165514/klh- beri-

pelatihan-daur- ulang-sampah )

Catatan :

a-Souvenir ini akan anda temukan jika menuju ke Borobudur.
b-Masyarakat dan Pemda perlu mengembangkan dan membimbing agar produksi souvenir ini dibimbing
kualitasnya dan dibantu pemasarannya, agar produk ini menghasilkan devisa, minimal menggerakkan
perekonomian masyarakat.