Penayangan

Senin, 30 Januari 2017

Sejarah Gunung Tangkuban Perahu

seperti kebanyakan gunung di Indonesia yang memiliki cerita rakyat yang diturunkan dari generasi ke generasi, Gunung Tangkuban Perahu juga memiliki sebuah cerita yang dipercaya sebagai asal usul terbentuknya gunung ini. Cerita Sangkuriang dan Dayang Sumbi tentunya sudah tak asing bagi sebagian besar orang.
Diceritakan pada zaman dahulu kala, hidup seorang perempuan yang cantik jelita bernama Dayang Sumbi. Kecantikan Dayang Sumbi sudah diketahui oleh banyak orang. Dayang Sumbi hidup berdua dengan anaknya yang bernama Sangkuriang di sebuah hutan belantara. Dayang Sumbi sangat menyayangi Sangkuriang dan mereka hidup bahagia bersama seekor anjing kesayangannya, si Tumang, yang sebenarnya adalah ayah dari Sangkuriang.
Suatu hari, Sangkuriang membuat sebuah kesalahan. Sangkuriang pergi berburu rusa bersama si Tumang. Sampai sore hari, Sangkuriang tidak mendapatkan rusa seekor pun. Sangkuriang takut akan mengecewakan ibunya. Akhirnya, ia memutuskan untuk membunuh si Tumang dan membawa dagingnya pulang ke rumah.
Di rumah, Dayang Sumbi segera memasak daging yang dibawa anaknya pulang. Setelah makan, barulah ia menyadari ketidakberadaan si Tumang. Sangkuriang akhirnya mengaku bahwa daging yang mereka makan adalah si Tumang. Dayang Sumbi luar biasa marah pada Sangkuriang. Ia melemparkan sebuah batu sampai mengenai kepala anaknya dan mengusirnya pergi.
Dayang Sumbi kemudian menyesal telah mengusir anak kesayangannya. Kemudian ia berdoa agar diberi umur yang panjang dan awet muda agar bisa bertemu dengan anaknya kembali. Setelah beberapa tahun, mereka berdua bertemu kembali. Dayang Sumbi masih muda dan semakin cantik, sedangkan Sangkuriang telah tumbuh dewasa dan tampan. Singkat cerita, mereka berdua jatuh cinta.
Pada suatu hari, Sangkuriang mengatakan ingin menikahi Dayang Sumbi. Di saat yang sama, perempuan itu melihat bekas luka di kepala Sangkuriang dan menyadari bahwa ia adalah anaknya yang telah lama pergi. Dayang Sumbi kemudian mencari cara agar mereka tak jadi menikah.
Setelah meminta petunjuk, Dayang Sumbi kemudian mengajukan syarat pada Sangkuriang. Pemuda itu harus bisa membuat danau dan perahu dalam semalam agar keesokan harinya mereka bisa berkeliling danau berdua.
Menjelang pagi, danau dan perahu yang dibuat Sangkuriang hampir selesai, Dayang Sumbi pun khawatir dan berdoa agar matahari segera terbit. Doanya terkabul, matahari terbit dan Sangkuriang belum berhasil menyelesaikan perahunya. Karena marah, Sangkuriang lantas menendang perahu setengah jadi tersebut ke tengah danau. Perahu mendarat dalam posisi terbalik. Perahu itulah yang kemudian disebut sebagai Gunung Tangkuban Perahu.
Hasil gambar untuk tangkuban perahu
sumber :http://anekatempatwisata.com/wisata-bandung-gunung-tangkuban-perahu
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts