Penayangan

Jumat, 17 Maret 2017

Wisata Toraja ( Londa)

Masih seputar makam khas yang ada di Toraja, kali ini Tana Toraja memiliki Londa yaitu sebuah kompleks makam yang terletak di sebuah tebing batu. Londa telah menjadi salah satu objek wisata di Tana Toraja yang wajib Anda kunjungi. Katanya, belum ke Toraja kalau tidak berkunjung ke Londa. Wow, menarik, ya?
Londa terletak kurang lebih sekitar 7 km di selatan Kota Rantepao. Kota Rantepao sendiri merupakan kota yang menjadi pusat pariwisata serta akomodasi bagi para wisatawan yang datang ke Tana Toraja. Letaknya yang strategis ini membuat Londa dapat dikunjungi dengan berbagai jenis transportasi seperti ojek, bemo, atau pun mobil sewaan.
Letaknya yang dikelilingi pegunungan membuat suasana di sekitar Londa menjadi sejuk dan cenderung agak dingin. Ketika memasuki area Londa, Anda akan merasakan nuansa yang berbeda. Perpaduan antara nuansa mistis dan cuaca yang sejuk cenderung dingin.
Di sepanjang tebing yang ada di kompleks pemakaman Londa, terdapat gua-gua atau lubang-lubang yang memang sengaja dibuat dan dipahat untuk meletakan peti mati yang berisi jenazah. Tidak sembarang peti mati berisi jenazah dapat diletakan di dalam gua yang ada di Londa ini. Biasanya, pengaturan penempatan peti mati disesuaikan dengan garis keluarga.
Uniknya, di setiap gua atau lubang yang ada di tebing batu diletakkan sederet patung kayu yang disebut Tau-Tau. Deretan patung kayu ini bukan merupakan patung biasa melainkan patung yang dipahat dan diukir sedemikian rupa agar menyerupai orang yang telah meninggal yang diletakkan di dalam gua tersebut.
Proses ukir dan pahatnya pun tidak sembarangan. Setiap detail wajah orang yang telah meninggal juga turut diperhatikan misalnya garis kerut atau kendur yang ada pada wajah. Tidak hanya itu, kayu yang dipilih untuk dijadikan patung pun merupakan kayu nangka yang berwarna kuning dan mendekati warna kulit manusia. Deretan patung ini seolah-olah menjadi “penjaga” gua makam sekaligus representasi dari identitas jenazah yang umumnya terletak di batu nisan.
Di sekitar deretan Tau-Tau juga terdapat peti-peti mati atau yang biasa disebut erong yang posisinya disangga oleh kayu-kayu. Dengan disangga oleh kayu, peti-peti mati yang lokasinya berada di atas tebing yang curam ini akan aman dan tidak jatuh. Peti-peti mati inilah yang disebut sebagai makam gantung.
Bagi masyarakat Tana Toraja, peti mati atau erong yang dimakamkan dengan cara digantung ini adalah peti khusus bagi kaum bangsawan dan kaum terhormat yang meninggal. Tingginya letak penempatan peti mati di tebing disesuaikan dengan tingkat jabatan atau derajat kaum bangsawan tersebut. Semakin tinggi derajat atau jabatan bangsawan yang meninggal tersebut, akan semakin tinggi juga letak petinya ditempatkan di tebing batu.
Sesuai kepercayaan masyarakat Tana Toraja, semakin tinggi letak makam atau kuburan jenazah, akan semakin cepat juga arwaah dari jenazah tersebut sampai ke surga atau nirwana. 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Popular Posts

Blog Archive